Selasa, 08 April 2014

Ujian


Haiii apa kabar? :D
Gue baru buka blog lagi nih. Bukannya gak mau tapi gak sempet. Hehe
Pas ada kesempatan bisa buka lagi, yoweslah gue buka sekalian gue permak sedikit ini blog biar 'agak' sedikit bagus. Meskipun belum selesai. Hahaaaaa

Yaudahlah ya curhatnya tentang kenapa lama gak buat postingan terbaru tidak usah diperpanjang. wkwkwk Well, kali ini gue mau ngomongin tentang ujian.
Kenapa ujian??? Yaaap! Disamping gue emang habis melalui ujian yang melelahkan di kuliah dan mirisnya lagi setiap bulan gue harus melalui itu -.-", ujian ini emang sangat dekat dengan kita.

Jadi tuh awalnya gini. Minggu ini adalah minggu UTS dan kalo bisa dibilang, minggu ujian datang, datanglah juga minggu stress, penuh dengan ke hectic an, dan carut marut. Bukan hanya itu aja. Tubuh pun jadi gak sehat. Setiap malam harus sedia kopi!! Bahkan saat ini beberapa kopi udah gak mempan sama gue -___-" Ya, mungkin kalian pikir itu lebay banget tapi itulah yang terjadi. Mau gimana lagi???? Ujian di fakultas ini berbeda daripada yang lain, apalagi dengan mata ujian yang namanya ujian lisan. sensasinya itu benar-benar gak bisa di deskripsikan. Kalian harus merasakannya sendiri. wkwk.
Saat ini gue udah semester 6 dimana sudah banyaaaaaaaaaaakkk banget ujian yang udah gue lalui di fakultas ini. Gue pun menghitung-hitung tinggal berapa ujian lagi gue harus lalui untuk bisa selesai dari kampus ini??? Yeeesssssssssss!!! Rasa senang pun dateng saat gue tau gue hanya perlu melalui kalo gak salah 3 ujian lagi ditambah lagi sebentar lagi gue gak akan menghadapi ujian lisan itu lagi. Hahahahaaa. Lalu gue ngobrol-ngobrol lah sama temen gue mengenai ini. Dan kalian tau dia bilag apa???

"Siapa bilang cuma selesai sampai disitu? Masih banyak ujian lain"

Whoaaaaaaa saat itu gue SADAR!!!! Selesai gue nanti S. Ked (AMEN!), di dunia per koass an pun akan menghadapi ujian bahkan saat nanti gue kalo mau dapet gelar dr. dan saat nanti kalo mau ambil spesialis juga pasti ada ujiannya. huft.

Yaaaa UJIAN itu meskipun menyebalkan dan membuat perasaan kita campur aduk bahkan membuat kita bisa stress, tapi tanpa melalui ujian kita gak akan tau sudah seberapa baik kemampuan di diri kita. Tanpa ujian kita gak akan bisa naik ke level yang lebih tinggi. Ujian itu gak hanya dilakukan di institusi-institusi pendidikan.
Sadar ataupun tidak hidup kita pun melalui ujian-ujian. Bahkan saat menghadapi ujian-ujian kehidupan itu kita juga pasti sering merasa lelah, putus asa, stress. Kalo orang yang udah gak punya harapan lagi bisa sampai ada yang bunuh diri. Adapun orang yang sampai gak percaya lagi sama Tuhan karena ujian kehidupan yang mereka hadapi. Bahkan mereka mempertanyakan apakah Tuhan itu benar-benar baik? Apakah Tuhan itu benar-benar ada?

Disini gue mau bilang dengan SANGAT YAKIN Tuhan itu ADA. TUHAN ITU BAIK.

"Lalu, kalo Tuhan itu baik kenapa Dia membiarkan kita ada di keadaan-keadaan sulit saat ujian kehidupan?"

YA! Tuhan mengijinkan ujian-ujian kehidupan itu terjadi di dalam hidup kita, agar pribadi kita bisa lebih baik dari sebelumnya. Agar kita bisa menjadi lebih dewasa dari sebelumnya.

Inget cerita Ayub???
Bagi yang belum tau atau yang lupa, gue cerita sedikit tentang kisah hidupnya.

Jadi tuh, Ayub orang yang saleh dan jujur, takut kepada Allah dan menjauhi kejahatan. Dia juga orang yang kaya dan keluarganya sangat diberkati Tuhan. Hingga pada suatu saat iblis melihat dia dan menguji dia.

Lalu bertanyalah TUHAN kepada Iblis: "Apakah engkau memperhatikan hamba-Ku Ayub? Sebab tiada seorang pun di bumi seperti dia, yang demikian saleh dan jujur, yang takut akan Allah dan menjauhi kejahatan." Ayub 1:8

Lalu jawab Iblis kepada TUHAN: "Apakah dengan tidak mendapat apa-apa Ayub takut akan Allah? Ayub 1:9

Bukankah Engkau yang membuat pagar sekeliling dia dan rumahnya serta segala yang dimilikinya? Apa yang dikerjakannya telah Kauberkati dan apa yang dimilikinya makin bertambah di negeri itu. Ayub 1:10


Tetapi ulurkanlah tangan-Mu dan jamahlah segala yang dipunyainya, ia pasti mengutuki Engkau di hadapan-Mu." Ayub 1:11

Setelah iblis meminta ijin kepada Tuhan untuk menguji dia, Tuhan mengijinkan. Lalu semua harta kekayaannya pun habis. Anak-anaknya meninggal dunia. Istrinya pun juga meninggal dia. Sahabat-sahabatnya juga meninggalkan dia dan menyuruhnya untuk mengutuki Tuhan. Sebenarnya bukan hanya itu. Ternyata Ayub juga mengidap penyakit yang membuat semua orang jijik kepadanya dan meninggalkannya. Ayub yang awalnya memiliki segalanya, sekarang dia tidak memiliki apapun.
Tapi apa yang dilakukan Ayub??? Dia sama sekali TIDAK mengutuki Tuhan dan tidak meninggalkanNya. Dia malah memuji nama Tuhan atas semua yang di alami kepada dirinya.

katanya: "Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan kembali ke dalamnya. TUHAN yang memberi, TUHAN yang mengambil, terpujilah nama TUHAN!" Ayub 1:21

Lalu akhirnya Tuhan melihat kesetiaan dan kesalehan yang sebenarnya. Ternyata dia memuji Tuhan bukan hanya karena saat ada berkat yang melimpah tapi juga dia memuji Tuhan meski dia berada di masa-masa sulit. Maka Tuhan pun mengembalikan keadaannya. Bahkan Tuhan memberikan berkat berkali-kali lipat dari sebelumnya kepada Ayub. Sekian.

Naaaaahhh, Tuhan mengijinkan kita menghadapi masa-masa ujian kehidupan bukan karena Dia jahat tetapi Dia mau kita gak menjadi anakNya yang manja dan begitu-begitu aja. Dia mau kita menjadi orang yang luarbiasa yang memiliki karakter yang luarbiasa yang tidak segera jatuh saat angin sakal menerjang kita. 

Sama seperti sebuah emas. Emas itu harus dimurnikan dahulu di dalam api sebelum dia benar-benar menjadi emas yang berharga.
Sama juga seperti sebuah periuk. Sebuah periuk harus melalui proses yang panjang dan menyakitkan karena si tukang periuk harus membentuknya sebelum dia bisa menjadi periuk yang bagus dan memiliki manfaat yang luarbiasa.

"Karena Ia tahu jalan hidupku; seandainya Ia menguji aku, aku akan timbul seperti emas." Ayub 23:10

Jadiii.... Gue belajar satu hal. Gue belajar untuk enggak mengeluh dan melihat suatu ujian itu sebagai pencobaan tapi itu adalah suatu berkat. Kenapa? Karena melalui ujian gue akan menjadi gue yang makin baik dari sebelumnya dan menjadi gue yang tahan uji. Gue belajar untuk gak fokus pada apa yang terjadi sekarang tapi gue belajar untuk melihat apa yang terjadi nanti didepannya dengan mata iman gue setelah gue menghadapi ujian gue yang mana Tuhan akan memberikan sebuah mahkota saat gue bisa menang menghadapi semua ini.
Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia. -Yakobus 1:12-
Satu hal yang gue tau. Tuhan tidak pernah memberikan yang jahat kepada anak-nakNya dan Dia tidak pernah menciptakan segala sesuatu tanpa suatu alasan. Dia tidak pernah menciptakan kegagalan. Dia selalu baik dari dulu, sekarang sampai selamanya. Tapi kitalah yang menjauh dari Dia yang membuat segala rencanaNya itu tidak terjadi kepada kita.

Gue juga belajar untuk mengandalkan Tuhan. Tanpa bersama Tuhan gue gak akan bisa menghadapi semua ujian yang gue alami sepanjang ini. Gue bisa bertahan karena DIA, Yesus Kristus.
Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN! -Yeremia 17:7-
Ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air, dan yang tidak mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah. -Yeremia 17:8-
Jadiiiii buat kalian semua yang juga lagi dalam ujian. Mau itu sangat ringan, ringan, berat, sangat berat, sangat amat berat.... BERTAHANLAH! ANDALKAN TUHAN! BERSEMANGATLAH!!!!
Karena Tuhan selalu ada bersama-sama dengan kita. Kita hanya perlu kembali kepadaNya. Kasih Tuhan itu sungguh luarbiasa untuk kita. Dia mengasihi gue. Dia mengasihi kalian  juga. Tidak ada yang terlalu sulit atau  terlalu mudah bagi Tuhan untuk menolongmu dari masa-masa ujianmua.

JANGAN MENGELUH!!
ANDALKAN TUHAN!!!!!
Tiap-tiap orang yang turut mengambil bagian dalam pertandingan, menguasai dirinya dalam segala hal. Mereka berbuat demikian untuk memperoleh suatu mahkota yang fana, tetapi kita untuk memperoleh suatu mahkota yang abadi. - 1 Korintus 9:25-







Tuhan Yesus memberkati,


-Fhannpaull-







0 komentar:

Posting Komentar